SEKILAS INFO
: - Senin, 02-12-2024
  • 3 tahun yang lalu / SMA Negeri 1 Tinombo Akan Melaksanakan Pertandingan Persahabatan Di Bidang Olahraga Voliball dengan SMA Negeri 1 Sidoan, yang akan dilaksanan pada hari sabtu, 23 Oktober 2021.
  • 4 tahun yang lalu / Pemuktahiran Data Pokok Pendidikan, Sehingga Untuk Setiap Guru Agar memverifikasi Akun Dapodik GTK masing ke Operator Dapodik Sekolah. Diharapkan Menggunakan Email Aktif Pada Saat Aktivasi Akun Dapodik GTK.
  • 4 tahun yang lalu / AGPAII ( ASOSIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INDONESIA ) * UNTUK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN SMAN 1 TINOMBO, SILAHKAH MENDOWNLOAD APP AGPAII DI PLAYSTORE DAN MELAKUKAN PENDAFTARAN.
BK (Bimbingan Konseling)

Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari istilah guindance dan counselling dalam bahasa Ingris. Kata “guindance” berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu” (Hallen 2005:2). Sesuai dengan  istilahnya  maka  bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai bantuan dan tuntunan, namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan.


Menurut  Shertzer  dan  Stone mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu  memahami  diri  dan  lingkungannya.  Menurut  Rochman  Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu  yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya  individu  tersebut  dapat  memahami dirinya dan dapat  bertindak  secara wajar,  sesuai  dengan  tuntutan  dan  keadaan  lingkungan  sekolah,  keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.

Sementara, Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan:

  1. suatu usaha untuk  melengkapi  individu  dengan  pengetahuan,  pengalaman  dan  informasi tentang dirinya sendiri,
  2. suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya,
  3. sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan  diri dengan  memuaskan  diri dalam  lingkungan  dimana  mereka hidup,
  4. suatu  proses  pemberian  bantuan  atau  pertolongan  kepada  individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan (arahan, masukan) terhadap seseorang.

Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan sama dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengungkapkan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang membutuhkan bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya yang optimal.


Bimbingan dapat diberikan kepada seseorang individu atau sekumpulan individu, ini berarti bahwa bimbingan dapat diberikan secara individual dan juga diberikan secara kelompok. Bimbingan diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan,  tanpa  memandang  umur  sehingga  baik  anak  maupun  orang dewasa, dengan demikian bimbingan ini sangat penting untuk membantu  para  konseli  yang  mengalami  masalah  agar  dapat  teratasi    secara optimal, sebab itu dibutuhkan pelayanan yang baik, menyenangkan, menarik, dan profesional.

Pengertian Konseling

Pengertian  konseling  secara  etimologis,  istilah  konseling  berasal  dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan”atau menyampaikan”.


Sebelumnya telah dijelaskan pengertian bimbingan selanjutnya akan dijelaskan pengertian konseling. Wagito, (dalam Aqib 2012:29) mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejateraan hidupnya.


Tolbert, (dalam Prayitno dan Amti 2004:101). Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.


Dengan melihat uraian tentang bimbingan dan konseling di atas, maka dapat dirumuskan tentang pengertian Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu Serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli pada konseling  dengan  cara  tatap  muka,  baik  secara  individu  atau  beberapa  orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus dan sistematis.

Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli

  1. Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. 29/1990 ”Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upayapenemuan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan” (Depdikbud: 1994) sedangkan menurut Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan pengertian bimbingan dan konsling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konesling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
  2. Menurut Prayitno dan Erman Amti, merumuskan arti Bimbingan adalahproses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepadaseseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupundewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuandirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dansarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yangberlaku. (Prayitno: 2004)
  3. Kartini Kartono lebih lanjut mengungkapkan, Bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang telah dipersiapkandengan pengetahuan pemahaman keterampilan-keterampilan tertentu yangdiperlukan dalam menolong kepada orang lain yang memerlukan pertolongan. (Kartini: 1985)
  4. Menurut Rahman Natawijaya, mengertikan Bimbingan adalah sebagaisuatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secaraberkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinyasendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindaksecara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Bimbinganmembantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosial. (Dewa: 2008)
  5. Definitionof Guidance. “Guidance facilitates peoplethroughout their lives to managetheir own educational, training,occupational, personal, social andlife choices so that they reach theirfull potential and contribute to thedevelopment of a better society”(National GuidanceForum 2007)
  6. Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
  7. Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
  8. Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
  9. Menurut Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan masyarakat.
  10. Menurut Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai “The help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving problems”. Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).
  11. Menurut Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
  12. Menurut Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).
  13. Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).
  14. Menurut Dr. Moh Farozin, M.Pd. (kutipan 1) menjelaskan arti bimbingan adalah proses pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikannya, secara bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan akherat.
  15. Menurut Dr. Moh Farozin, M.Pd. (kutipan 2) mengemukakan makna dari bimbingan adalah proses pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat mencapai kemandirian dalam hidupnya, tugas perkembangan secara optimal, mengentaskan masalah yang dihadapinya secara bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan akherat.
  16. Menurut saya Bimbingan merupakanproses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang secaraterus-menerus atau sistematis oleh guru pembimbing atau orang yang berkompeten agar individu ataukelompok individu menjadi pribadi yang berkembang dan mandiri.
  17. Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut.
  18. Menurut Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya.) dan menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan.
  19. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976; 19) Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.
  20. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
  21. Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai :

  • kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk tuhan,
  • kehidupan  yang  produktif  dan  efektif  dalam  masyarakat,
  • hidup  bersama dengan individu-individu lain,
  • harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. (Wardati dan Jauhar 2011:28

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:

  1. mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas- tugas perkembangannya,
  2. mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada dilingkungannya,
  3. mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut,
  4. memahami dan mengatasi kesulitan- kesulitan sendiri
  5. menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tenpat kerja dan masyarakat,
  6. menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan
  7. menggunakan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal.

Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar (akademik), dan karir. (Yusuf dan Nurihsan, 2010:13-14)


Tujuan bimbingan dan konseling tersebut diatas memberikan gambaran tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah, karena dengan adanya tujuan bimbingan dan konseling, maka pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah akan benar-benar memberikan hasil yang positif bagi konseli dan bimbingan dan konseling akan diminati oleh konseli sebagai sasaran layanan karena dalam tujuan bimbingan dan konseling telah dijelaskan apa yang menjadi capaian bimbingan dan konseling pada diri konseli.

Selengkapnya baca di : https://www.gurupendidikan.co.id/bimbingan-dan-konseling/

Daftar Pustaka

  • Cavanagh, M.E. 1982. The Counseling Experience : A Theoretical and Practical Approach. Monterey, California: Brooks/Cole Publishing Company
  • Hallen, A. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching Jakarta. Rineka Cipta
  • Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
  • Yusuf Syamsu dan A. Juntika Nuhrisan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  • Priyatno dan Erman Amti. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Arimbawa, Putu. (2013). “Makalah Pengertian, Makna, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Konseling”. [Online].

TINGGALKAN KOMENTAR

Lokasi Sekolah

SMA Negeri 1 Tinombo

 

SMA NEGERI 1 TINOMBO

 

Jln Siswa 1, Tinombo

Telp . 0454 – 610343

email : admin@sman1tinombo.sch.id

website : http://www.sman1tinombo.sch.id